Tim KKN PPM UGM Gelar Sosialisasi Kesehatan Mental
Kesehatan mental adalah sebuah permasalahan yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Persoalan ini menjadi sesuatu yang banyak disoroti sejak pandemic lantaran juamlah kasus gangguan mental semakin meningkat angkanya, terlebih karena situasi pandemi yang belum mereda hingga sekarang. Atas dasar itulah, Jumat (13/11) lalu, tim KKN-PPM UGM bersama salah satu psikolog klinis dari Kecamatan Kraton mengadakan sosialisasi tentang Kesehatan Mental.
Kegiatan ini dilakukan di SMPN 16 Yogyakarta, Kelurahan Patehan, Kecamatan Yogyakarta dan dihadiri oleh tak lebih dari 20 partisipan. Di antaranya hadir Ketua Kampung Taman, Ketua LPMK Kelurahan Patehan, perwakilan dari PKK Kampung Taman, juga Karang Taruna Kelurahan Patehan dengan menerapkan protokol kesehatan seperti penyediaan tempat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh, masker wajib, serta pengaturan jarak duduk di dalam ruangan.
Sosialisasi ini berisi materi terkait kesehatan jiwa secara mendasar, misalnya dari pembahasan terkait perbedaan gangguan jiwa neurotik dan psikotik, beserta data lengkap dari Puskesmas Kraton terkait kasus gangguan neurotik dan psikotik tersebut. Menurut Mawaddah Dwi Kurniasih, psikolog klinis yang sekarang bertugas di Puskesmas Kecamatan Kraton, pemaparan data ini dikira diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kondisi serta situasi dalam komunitasnya sendiri.
Sosialisasi ini kemudian dilanjutkan oleh Hermawan, mahasiswa Manajemen dan Kebijakan Publik FISIPOL yang berbagi tentang pengalamannyasoal kesehatan mental, lalu Gustav dan Eva dari FKKMK yang membahas kesehatan mental remaja dari berbagai aspek.
Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan para partisipan dapat lebih terbuka terhadap orang-orang terdekat yang mungkin membutuhkan dukungan sekitar terutama pada masa-masa sulit seperti sekarang. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Oleh karena itu, adalah penting untuk terus meningkatkan semangat belajar dan kesadaran dalam masyarakat agar lingkungan sehat bebas stigma dapat segera terwujud.