Berlatih Gamelan, Potensi Wisata Kesenian Patehan
Destinasi wisata Yogyakarta sangat identik dengan wisata budaya. Salah satu kebudayaan Yogyakarta yang tetap hidup hingga saat ini adalah ansambel musik tradisional – gamelan. Dalam kebudayaan Jawa, pada hakekatnya tiap-tiap instrumen gamelan mengandung ajaran hidup yang luhur dengan makna filosofi yang dalam. Gamelan biasanya dimainkan sebagai penggiring tari dan latar suara pertunjukan wayang. Tak jarang pula kita mendengar instrumen gamelan dimainkan di destinasi-destinasi wisata budaya, seperti di Kampung Wisata Taman Sari.
Kampung wisata Taman Sari adalah salah satu destinasi wisata budaya unggulan Yogyakarta. Selain merupakan kompleks bangunan cagar budaya, kampung wisata ini juga konsisten melestarikan kesenian gamelan tradisional. Terdapat Paguyuban Karawitan Larasati dan Paguyuban Karawitan Hasta Laras yang di Ketuai oleh Bapak Bakti Wibawa yang telah mendalami alat musik tradisional gamelan selama 5 tahun. Beliau menjelaskan bahwa saat ini pamor gamelan semakin baik dan semakin digemari masyarakat. Permainan gamelan telah menjadi alternatif hiburan dan menyalurkan hobi pemusik aliran tradisional.
Sebagai tujuan destinasi wisata budaya Kampung wisata Taman Sari menyediakan paket wisata berlatih gamelan Jawa. Wisatawan hanya perlu memilih guru pendamping dan menyiapkan notasi gending yang ingin digunakan untuk berlatih. Kegiatan berlatih gamelan ini biasa dilakukan di rumah Joglo milik ibu Atik dan tersedia pula alat gamelan lengkap.
Tahap – tahap latihan mulanya akan diberikan waktu 15-30 menit untuk memberikan orientasi dan apresiasi terhadap alat musik gamelan, tentang nama-nama instrumen dan cara memukul hingga membunyikan. Berlatih membunyikan gamelan untuk pemula biasanya menghabiskan waktu 15-30 menit. Sehingga, minimal durasi tahap awal latihan gamelan adalah 30-60 menit untuk sekedar mengenal gamelan. Sedangan untuk bisa bermain alat musik tradisional ini perlu waktu sekitar 1 bulan.
Sebagai dukungan terhadap pelestarian budaya gamelan Jawa, pengurus sanggar karawitan di kampung wisata Taman Sari bekerjasama dengan guru-guru karawitan dari kraton Yogyakarta melakukan beberapa upaya dan perencanaan pengembangan destinasi wisata, diantaranya yaitu adanya pengenalan secara virtual melalui situs web dengan menampilkan cara cepat berlatih dan memahami gamelan.
Pada akhir wawancara Ketua Paguyuban Karawitan menyampaikan, “saya berharap dengan dikenalkannya wisata berlatih gamelan sebagai kekayaan seni budaya Jawa yang adiluhung dapat memberikan warna baru selain wisata heritage Tamansari. Lebih lanjut, saya harap wisata ini dapat menarik wisatawan yang sungguh-sungguh ingin mempelajari karawitan agar eksistensi kesenian ini terjaga sepanjang masa”. (24/11)