Pada hari ini Selasa (15/03/22) di Kelurahan Patehan diadakan Penyuluhan Pencegahan Stunting. Acara tersebut di moderatori oleh Ketua LPMK Kel. Patehan Bapak Sutaryoko dan dibuka oleh Lurah Patehan Handani Bagus Setyarso, S.Sos. Dalam kesempatan tersebut Lurah Patehan menyampaikan bahwa di kelurahan Patehan ada 17 kasus Stunting yang sedang ditangani. Permasalahan ini menjadi tanggung jawab semua masyarakat dan elemen pemerintah di lingkungan Kelurahan Patehan. Narasumber pada acara tersebut adalah Ibu Nur Rahma Candra PS, S.Gz, MM ahli gizi dari Rumah Sakit Siloam. Beliau menyampaikan bahwa pencegahan stunting pada anak ini dilakukan pada 1.000 hari pertama dengan mencukupi asupan makanan yang seimbang melalui nutrisi makro dan mikro. Nutrisi memang mengambil peran penting yang perlu menjadi perhatian lebih bagi calon orangtua, mulai sejak masa perencanaan, kehamilan, hingga menyusui. Lewat dari 1.000 hari dampak buruk kekurangan gizi pada ibu hamil akan sulit diobati dan memicu stunting. Stunting merupakan kondisi anak gagal tumbuh baik fisik maupun otaknya. Stunting sering dihubungkan dengan malnutrisi dan infeksi kronis. "Stunting dapat dicegah dengan pemenuhan nutrisi. Pemenuhan nutrisi pada sejak kelahiran hingga 6 bulan pertama dapat dicapai dengan pemberian ASI yang baik. Normalnya, pemberian ASI diberikan pada bayi usia 0-6 bulan secara eksklusif. Lalu setelah 6-2 tahun ASI dapat dilengkapi dengan makanan pendamping ASI atau MPASI. “Ketika kebutuhan nutrisi bayi 6 bulan setelah ASI sudah tidak mencukupi, kekosongannya harus segera diisi dengan MPASI. Sehingga mpasi pertama sudah harus lengkap mencakup protein hewani, karbohidrat, lemak, dan nutrisi lain dari sayur dan buah", ujar Rahma.