PENYULUHAN PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN PATEHAN #2

Pada (16/03/22) diadakan Penyuluhan Pencegahan Stunting hari ke 2. Sebagai narasumber Rahma Candra PS S.Gz, MM dari Rumah Sakit Siloam dan Asep Saiful Rochim S.Kom. Pencegahan Stunting penting dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupan. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Pendek dan sangat pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) yang merupakan padanan istilah stunted (pendek) dan severely stunted (sangat pendek). Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Pencegahan dan pengendalian stunting perlu dilakukan dengan pendekatan multi-sektor melalui konvergensi program di semua tingkatan.

pemerintah daerah bertanggung jawab mengembangkan upaya tanggap darurat untuk wilayahnya masing-masing serta melakukan efisiensi pengeluaran dalam alokasi anggaran belanja daerah dan dana pengelolaan bencana. Karena itu, banyak dari usulan tindakan berikut dapat dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.  Pemerintah daerah harus mendukung keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya. Di masa pandemi ini upaya-upaya tersebut dapat berupa mensosialisasikan kelanjutan layanan perbaikan gizi bagi remaja, wanita usia subur, perempuan hamil, ibu menyusui, dan balita, termasuk pemantauan dan penyuluhan terkait pertumbuhan, pemberian suplemen zat gizi mikro, konseling mengenai pola makan ibu dan bayi, serta pemberian makan dan biskuit energi tinggi bagi anak usia dini.