Kampung Cyber, Wisata Kampung Melek Teknologi di Yogyakarta

MerahPutih Wisata - Jalanan terbilang sempit. Mobil untuk masuk pun tidak muat. Jalanan hanya tersedia untuk sepeda dan motor. Untuk itulah, pengunjung yang menggunakan mobil harus memarkirkan kendaraannya di parkiran wisata pemandian Taman Sari-sebuah lokasi bekas pemandian ratu di masa kerajaan dahulu. Begitulah gambaran akses menuju Kampung Cyber, sebuah destinasi wisata kampung di tengah Kota Yogyakarta. Jaraknya hanya sekira 50 meter dari Taman Sari.

Kampung Cyber atau RT 36 Taman Kampung merupakan salah satu kampung yang didesain pemerintah daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama warga setempat sebagai objek wisata. Kampung Cyber didirikan pada tahun 2006, oleh Antonius Sasongko, akrab disebut Koko atau Mas Sas.

 

Kampung Cyber hanyalah satu RW (Rukun Warga) di Kampung Wisata Taman Sari. Selain Kampung Cyber, juga berjajar RW lainnya yang memang didesain bernuansa kampung etnik Jawa untuk menarik wisatawan.

Kampung Cyber satu-satunya kampung wisata di kawasan ini yang cukup populer. Bayangkan saja, kampung dengan Kepala Keluarga (KK) tak lebih dari 100 ini pernah dikunjungi pendiri (CEO) Facebook, Mark Zuckerberg. Bahkan, satu-satunya peraih penghargaan dari produsen minuman ringan, AJE Indonesia, dengan hibah Rp100 juta untuk pembekalan infrastruktur internet.

Seperti terendus dari namanya, warga di kampung ini hampir seluruhnya melek teknologi. Bayangkan, tiap-tiap rumah telah terpasang jaringan internet. Di pos ronda pun terpasang layanan hotspot gratis untuk warga RW 36. Tak heran apabila anak-anak Sekolah Dasar (SD) telah mahir berselancar dunia maya (internet).

Hampir setiap petang, anak-anak SD RW 36 berkumpul di pos ronda. Bukan untuk berjaga, melainkan menikmati dunia internet.

"Hampir tiap hari. Di sini, pos ini, sekretariat Kampung Cyber. Ada WiFi-nya, gratis," tutur salah seorang anak saat dikunjungi merahputih.com, Senin (11/10), di RW 36 Taman Sari, Kota Yogyakarta.

Begitu gambaran aktivitas warga Kampung Cyber. Di dunia maya, warga Kampung Cyber mendirikan situs www.rt36kampoengcyber.com. Di dalamnya terdapat produk kerajinan tangan dan toko online warga Kampoeng Cyber.

"Bisa dibilang rata, tahu internet. Kalau yang ngelola ya Mas Sas (Antonius Sasongko) dan bekas ketua RT," papar istri Antonius Sasongko, saat ditemui merahputih.com di kediamannya.

Rumah warga di sini tidak terbilang mewah alias sangat sederhana. Hampir seluruhnya sederhana. Bernuansa etnik Jawa. Antara rumah yang satu dengan rumah yang lainnya seperti tidak berjarak. Namun, lingkungannya sangat bersih. Jangan berpikir sampah berserakan di jalanan.

Tembok jalanan dan tembok beberapa rumah warga tersaji mural. Gambarnya unik dan pesannya edukatif. Semua gambarnya bernuansa etnik Jawa, seakan menunjukkan identitas Kampung Cyber yang sesungguhnya.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kampung Cyber untuk menikmati nuansa perumahan kampung etnik Jawa dengan dihuni warganya yang melek teknologi, dapat menghubungi petugas keamanan Kampung Cyber atau pemandu wisata di sekitar Taman Sari. Selain menikmati uniknya suasana, suguhan warung makan pun menyajikan panganan khas Yogyakarta. Bagaimana, penasaran dengan Kampung Cyber? (fre)